Selfie
tidak sama dengan self-portrait. Perbedaan keduanya terletak pada cara dan
teknik fotografi itu sendiri. Self-portrait adalah sebuah cara atau teknik
mengabadikan portrait diri sendiri yang lahir pada era Renaissance yang pada masa itu tentu bukanlah sebuah teknik fotografi tetapi
teknik melukis. Sebuah lukisan self-portrait tidak diciptakan oleh diri sendiri
melainkan dengan bantuan orang lain yang biasanya seorang professional. Selfie dapat dikatakan sebagai inovasi
baru berself-portrait. Layaknya sebuah inovasi selfie menghilangkan beberapa bagian sekaligus menghadirkan bagian
lainnya sebagai pembaruan dalam self-portrait. Selfie tidak menggunakan lukisan sebagai media rekam dan kebutuhan
akan professional dalam proses penciptaannya.
Sepakat
dengan pendapat Farias (2015) yang mengatakan bahwa, “A self-portrait is not the same as a selfie; there is a difference in their origin. The first is
a genre, born during the Renaissance, and the second, is a product of the 21st
century. In the past, if a portrait were desired, people would look for an
artist or a professional photographer”. Dalam menciptakan foto selfie, seseorang tidak perlu memanggil
seorang fotografer professional. Proses penciptaan foto selfie jauh lebih efisien daripada proses penciptaan self-portrait
sendiri. Semua orang bisa menciptakan foto selfie
namun tidak dengan self portrait. Penciptaan self portrait memerlukan detail
dan pendekatan personal antara subjek dengan pelukisnya. Jauh lebih komplek
daripada penciptaan foto selfie yang
hanya diciptakan oleh diri sendiri. Begitu juga dengan prinsip fotografi
self-portrait yang kurang lebih mempunyai prinsip yang sama dengan
self-portrait era Renaissance hanya berbeda di media lukisan dan fotografi.
Meskipun demikian, FarÃas (2015)
mengatakan bahwa, “a selfie it
is not critical to have any artistic skills or use complicated signs and
symbols”, saya tidak sepakat dengan pendapat ini karena pada kenyataannya saat
ini walaupun proses penciptaannya dapat dikatakan sangat sederhana namun bukan
berarti selfie tidak dapat menjadi
sebuah karya seni yang artistic dan dibicarakan secara serius.
Lalu
perbedaan yang lain terletak pada konteks di mana keduanya berada setelah
diciptakan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa self-portrait diciptakan
dalam bentuk material atau fisik. Sementara selfie
diciptakan sebagai sebuah file atau data tidak untuk dicetak atau dijadikan
material fisik. Selfie diciptakan
untuk diunggah ke media sosial dibicarakan dalam jaringan media baru (new media).
Selain
itu self-portrait dan selfie juga
mempunyai komposisi yang berbeda. Self-portrait sebagai sebuah penggambaran
akan diri sendiri dapat berbicara lebih banyak karena diciptakan melalui mata
orang lain untuk menghadirkan identitas, cerita atau gambaran yang sebenarnya
dari subjek yang dilukis atau difoto. Berbeda dengan selfie yang secara komposisi hanya memungkinkan untuk dilihat
sejarak panjangan lengan, posisi wajah, spontanitas, dan permainan ekspresi.
Foto selfie hanya memperlihatkan
bagian-bagian terbaik dari seseorang.
"Depan Layar Kaca", Pasar Triwindu, Solo © 2016 Mas Agung Wilis Yudha Baskoro ; All Rights Reserved