Minggu, 14 April 2013
Puisi Patah
Aku menyentuh tembok yang sama dengan perasaan yang berbeda. Suatu saat di masa depan yang kita bayangkan jika kamu cuma masa laluku.
Semua punya keterbatasan. Bahkan matahari tak bisa menyinari semua sisi bumi.
Atas dasar apa kau berani bilang cinta?
cintaku tak punya dasar dan bukan bilangan.
Aku ingin menyelam lebih dalam dan tak ingin menghitung cinta.
cintaku tak punya dasar dan bukan bilangan.
Aku ingin menyelam lebih dalam dan tak ingin menghitung cinta.
Pada suatu pagi kita sepakat meleburkan batas kamu menjadi aku dan aku
menjadi kamu. Sejak itulah kita akan saling mengerti kita.
Pesan singkat itu kadang seperti perasaan. Yang tak terbalas itu artinya
tak terbalas. Yang terbalas, hey ingat dia seribu bahasa.
Aku tak memintamu untuk melihat keberadaanku. Aku cukup merasa ada dengan melihat keberadaanmu.
Merasa cukup adalah keindahan yang membahagiakan semua
Karena ayat suci muncul dalam lagu slow rock yang dinyanyikan oleh perempuan bersuara merdu.
Hujan tak akan menghentikan rasa apapun. Karena celah di antara air hujan itu lebih banyak daripada hujan itu sendiri.
Lalu selamat datang di dunia yang romantis dibilang galau dan berpuisi cinta dibilang menye
Padahal di dalam romantisme itu ada ketetapan, kemantapan. Lalu di dalam puisi cinta ada ketegasan.
Sabtu, 06 April 2013
Charity Night Books For Children 2013
Labels:
Fotografi,
Stage Photography
Langganan:
Postingan (Atom)