Rabu, 14 Desember 2011

Folks Games #Sobyong

SOBYONG

Sobyong merupakan permainan tradisional yang menggunakan kata sebagai bentuk daripada permainan ini. Sobyong bisa dimainkan oleh siapa saja dan tidak harus selalu kata permainan itu identik dengan anak – anak, menurut yang saya temui dalam observasi saya tentang permainan sobyong ini pemainnya tidak selalu anak – anak tetapi ada remaja yang masih memainkan permainan ini juga. Jumlah pemain dalam permainan ini harus lebih dari 1 orang untuk dapat bermain. Permainan ini menggunakan kosakata sebagai inti permainan, biasanya adalah nama suatu tempat (kota), benda, nama orang terkenal, dan lain sebagainya tergantung dengan kesepakatan para pemain ingin menggunakan kata apa, misalnya didapati kesepakatan sobyong nama suatu tempat (kota) maka yang boleh disebutkan nama – nama kota saja, contohnya : Semarang, Surabaya, Solo, dan lain sebagainya. 

Cara bermain sobyong ini yaitu dengan menggunakan jari – jari tangan. Pertama, para pemain duduk melingkar lalu masing – masing pemain mengeluarkan jarinya dengan bebas sesuai dengan keinginan masing – masing pemain, setelah para pemain mengeluarkan jarinya maka jari – jari tersebut akan dihitung, bukan menggunakan angka tetapi dihitung sesuai abjad, misalnya terdapat 10 jari yang dikeluarkan maka akan muncul huruf “J” sebagai urutan abjad ke 10. Huruf “J” akan menjadi kunci dalam permainan pertama, yaitu seluruh pemain harus mengucapkan suatu hal yang telah menjadi kesepakatan yang diawali dengan huruf “J”, kesepakatan mengenai suatu hal tersebut ditentukan sebelum permainan dimulai, semisal menurut kesepakatan yang disebutkan haruslah nama sebuah kota maka seluruh pemain harus mengucapkan nama sebuah kota yang diawali dengan huruf “J” contohnya : Jember, Jakarta, Jambi, dan lain sebagainya. Permainan pada huruf “J” ini berhenti ketika nama yang diawali dengan huruf “J” ini habis atau para pemain tidak bisa menjawab lagi yang lainnya. Mengenai jumlah jawaban, setiap pemain bebas menjawab jumlah jawaban tersebut bahkan hingga jawaban pada sebuah huruf habis.

Jika ada yang tidak bisa menjawab, tidak selalu diberlakukan penghukuman, kalaupun ada hukuman macamnya hukuman itu ditentukan sesuai dengan keinginan kelompok, karena yang telah saya temui dalam dua kumpulan anak yang memainkan “Sobyong” ini ada yang menerapkan hukuman, tetapi ada yang tidak. Yang tidak menerapkan adanya hukuman, maka jika ada yang tidak bisa menjawab mereka lanjut bermain lagi hingga seluruh huruf dalam abjad habis digunakan, sedangkan yang menerapkan hukuman maka yang tidak bisa menjawab akan dikenai hukuman setiap selesai satu huruf permainan, setelah itu lanjut lagi dengan huruf selanjutnya sesuai dengan jari yang dikeluarkan lagi. Permainan ini dinilai selesai seluruhnya jika dari huruf “A” sampai dengan “Z” sudah semua mendapatkan urutan, urutan huruf yang keluar tidak harus urut sesuai dengan abjad tetapi sesuai dengan jari yang keluar, lalu ketika ada huruf yang mendapat urutan lagi semisal sebelumnya “I” telah digunakan lalu saat dihitung lagi “I” keluar lagi maka huruf “I” tidak digunakan lagi dan harus diganti dengan huruf yang lainnya. 

Ada juga ditemukan kecurangan – kecurangan yang dilakukan para pemain dalam permainan sobyong ini. Kecurangan itu contohnya memelesetkan nama suatu hal yang menjadi kesepakatan atau menyebutkan nama suatu hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Contohnya, ketika tiba urutan pada huruf “A” yang harus disebutkan adalah nama kota, tetapi ada yang menyebutkan Australia, maka pemain yang menyebutkan Australia itu dikatakan curang karena Australia adalah nama Negara bukan sebuah kota, sedangkan sesuai kesepakatan yang harus disebutkan adalah nama kota. Lalu mengenai pemain yang melakukan curang tidak dikenai hukuman, dia diharuskan menjawab hingga semua telah disebutkan, jika semua nama telah disebutkan dan pemain yang curang tadi masih belum menjawab yang benar maka selanjutnya sesuai dengan kesepakatan para pemain, dikenai hukuman atau tidak seperti yang saya sebutkan pada paragraf sebelumnya, hukuman bukan karena melakukan curang tetapi karena tidak bisa menjawab. Sehingga mengenai yang curang tidak ada hukuman bagi pemain tersebut selama dia masih bisa menjawab setelah melakukan hal yang curang tadi.  Biasanya pemain yang curang ini karena dia kehabisan akal dan tidak bisa menjawab lagi.

Menurut beberapa anak dan remaja yang saya temui, dalam permainan sobyong itu yang membuat permainan ini menjadi seru adalah ketika ingin mengutarakan jawaban tetapi kesulitan, sehingga jawaban yang telah ada didalam pikiran pemain tidak dapat terutarakan, bahkan bisa dijawab lebih dulu oleh pemain yang lain hingga tidak ada jawaban lagi. Selain itu yang membuat permainan ini seru, menurut informan saya adalah ketika menekan para pemain yang lain dan memojokkan pemain yang lain serta menghabiskan jawaban yang ada hingga pemain yang terpojokkan tersebut tidak dapat menjawab. Yang saya temukan dalam hal ini adalah bagaimana para pemain tersebut saling mendahului menjawab, lalu ketika jawaban sudah didahului oleh pemain lain hingga tekanan yang dilakukan pemain lain hingga jawabannya habis membuat permainan ini menjadi seru. Tekanan tersebut berupa desakan untuk sesegera mungkin atau secepat mungkin menjawab, menurut saya hal ini yang menyebabkan apa yang sudah dipikirkan tidak bisa diutarakan bahkan didahului oleh pemain lain, karena tekanan yang dilakukan pemain lain membuat pemain yang ditekan ini terburu – buru untuk menjawab atau bahkan tidak bisa menjawab tentang apa yang dipikirkannya. Didalam permainan ini menurut saya juga diajarkan untuk konsekuen, karena dalam permainan ini ditemukan aturan – aturan untuk mengatur berlangsungnya permainan ini, ada juga yang memberlakukan hukuman maka yang tidak bisa menjawab harus menjalani hukuman sebagai sikap konsekuen dari mengikuti permainan ini. Permainan ini juga untuk melatih ketenangan, karena ada tekanan dari pemain lain yang mendesak kita untuk segera menjawab dan membuat kita terburu – buru untuk menjawab hingga pemain tidak bisa berpikir dengan tenang. Konsekuen untuk menjalani aturan – aturan dan ketenangan dalam berpikir ini menurut saya merupakan nilai yang diajarkan dalam permainan ini. Dengan bermain anak diajarkan untuk konsekuen dengan aturan – aturan yang dibuat, dan anak juga diajarkan untuk bermusyawarah yaitu dengan menentukan hukuman, karena dalam permainan ini hukuman tidak pasti karena hukumannya dalam setiap kelompok permainan berbeda, hukuman pun ditentukan oleh anak – anak yang bermain sendiri dan nantinya yang menjalin hukumannya adalah mereka sendiri sebagai konsekuensi atas yang mereka sepakati. 
Anak juga diajarkan juga untuk tenang dalam mengambil keputusan, dengan tekanan – tekanan yang dilakukan oleh pemain lain untuk segera menjawab, maka seolah anak dilatih untuk berpikir dan memutuskan sesuatu dengan tenang supaya benar, karena jika terburu – buru dan salah maka anak akan mendapatkan hukuman sebagai akibat dari salahnya memutuskan sesuatu tadi.

oleh : Nino Citra A
gambar : thinking-on-these-things.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar