Minggu, 05 April 2015

Menangkap Ekspresi dalam Lepot dan Jumanis




























Siang kali ini tidak menjadi milik sendiri.
Perkara hidup sudah lebih dari sekedar memacu nadi.

Saat ini aku sudah tak ingin beromongkosong dengan perkara mencari jadi diri.
Aku sudah menemukan dan sedang menempanya untuk menjadi diri.

Sudah bisa dirasakan bahwa mimpiku jadi nyata itu pasti.
Walau ternyata telah lebih dekat dengan umur dua puluh lima.

Maka aku saat ini sedang berdiri dengan kaki sendiri.
Supaya dua puluh lima bisa seperti dua puluh lima yang dibayangkan tujuh belas.

Berbohong, menolak halus, mencari alasan, mungkin pembelaan diri, atau apapun itu bisa saja tentang cara sopan untuk mengatakan rasa enggan. 

Dalam beberapa hal ketika dikatakan dengan tensi tingkat tinggi bisa menjadi indikator intelegensi seseorang.

Oleh sebab semua yang telah kau katakan Nona, membuat tempat "ini" tak pernah sama lagi.



"Lepot dan Jumanis" Teater Gadjah Mada, Gedung Societet, Taman Budaya, Yogyakarta © 2015 Mas Agung Wilis Yudha Baskoro ; All Rights Reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar