Jumat, 17 April 2015

Krisis


Aku menikmati sore dengan cara yang tidak pernah sama lagi.
Mendadak semua hal bisa menjadi puisi.
Derap langkah, ketuk jari di atas meja, rintik hujan warung kopi, suara angin celah ventilasi, kecap bibir gosip ibu tetangga, bahkan pada gerak awan yang menutup matahari.
Di semua sisi ketuhanan ini, aku menemukan puisi.
Di semua sisi, sudut dan celah sederhana ini.
Tidak ada yang tahu dalam renungan, aku berbisik dalam hati.

Nona, Aku ingin mengenal kita sebagai aku dan kamu yang kita saling kenal.
Bukan kita sebagai aku dan kamu yang masing-masing kita perkenalkan.


"Krisis", Persemayaman Santa Veronica, Klaten, Jawa Tengah © 2015 Mas Agung Wilis Yudha Baskoro ; All Rights Reserved

2 komentar:

  1. mantap nih ye,
    kita memang selalu antara aku dan kamu, dear nona..

    BalasHapus
  2. Hmm..
    Rintik hujan warung kopi. Kopi emang paling enak kalo diminum saat hujan-hujan :D

    BalasHapus